Jakartakita.com : Sejumlah kandidat telah mendaftarkan ke KPU, mereka adalah Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini (PKS), Alex Noerdin-Nono Sampono (Golkar, PDS, PKB), Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (PDIP dan Gerindra), Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi (PD, PAN), serta calon independen Faisal Basri-Biem Benjamin serta Hendardji Supandji-Ahmad Riza Patria. Namun dari 6 pasangan bakal cagub-cawagub DKI yang akan bertarung dalam Pemilukada DKI 11 Juli mendatang, tak ada satu pun tokoh perempuan.
Meski sebelumnya sudah sempat beredar nama yang digadang-gadang untuk maju, yakni Wanda Hamidah dan Hasnaeni si ‘wanita emas’. Namun para calon tersebut justru tidak lolos seleksi di partai. Tampaknya Pemilukada DKI tidak ramah bagi cagub/cawagub perempuan. Padahal di daerah lain, kini sudah bermunculan pemimpin perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pemilih perempuan yang lebih banyak daripada pemilih lelaki tidak menjadi pertimbangan bagi partai politik untuk mengajukan calon perempuan. Bisa dipastikan penyelenggaraan Pemilukada DKI Jakarta didominasi oleh laki-laki, sehingga perlu kepastian yang jelas dari seluruh pasangan calon dan partai politik untuk menyertakan perempuan dalam visi, misi dan program-program yang dicanangkan. Agar perempuan tidak lagi-lagi jatuh hanya sebagai pendulang suara saja.(Risma)