Penemuan kotak menyerupai kotak hitam tersebut terjadi Selasa (15/5) sekitar pukul 10.00 WIB oleh pasukan Kopasus dan Federasi Panjat Tebing Indonesia yang tergabung dalam kelompok charly (C).
Kotak tersebut ditemukan oleh Lettu Inf Taufik pimpinan kelompok anggota kopasus. Tim tersebut berhasil menempuh perjalanan jauh dan menemukan bangkai pesawat bagian ekor.
Awalnya tim sudah menemukan sejumlah material pesawat termasuk ELT yang awalnya diduga kotak hitam. Kemudian baru benda yang diduga adalah kotak hitam tak jauh dari lokasi ditemukannya ELT. Namun kondisi kotak hitam tersebut terlihat gosong tidak seperti warna awalnya oranye sempat menyulitkan tim mencari kotak tersebut karena telah berubah warna.
Setelah diperiksa dan dipastikan oleh perwakilan KNKT bahwa benda tersebut adalah benar kotak hitam. Kotak tersebut dievakuasi oleh tim, sekitar pukul 21.00 WIB kotak tersebut diserahterimakan kepada Danrem.Lalu bersama KNKT kotak tersebut dilakukan pemeriksaan awal secara kasat mata.
Danrem menyebutkan, meski kotak hitam telah ditemukan proses evakuasi tetap akan dilanjutkan hari ini karena masih ada sejumlah kantong jenazah yang akan dievakuasi. Penambahan hari operasi akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Jika selama tiga hari penambahan evakuasi belum selesai akan ditambah tiga hari lagi.
Hingga Rabu (16/5/2012) pagi ini, total sudah 30 kantong jenazah yang diterbangkan ke Jakarta dari lokasi musibah. Rencananya, siang ini tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia akan mengumumkan hasil identifikasi awal jenazah. Semua jenazah tidak ada yang ditemukan dalam kondisi utuh.
Markas Besar Kepolisian mengumumkan tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) dari Markas Besar Kepolisian telah mendapatkan 22 sidik jari dari potongan tubuh korban pesawat Sukhoi Superjet 100.
Meski demikian, tim belum berhasil mengidentifikasi identitas jenazah berdasarkan temuan sidik jari itu. Proses identifikasi masih berlangsung. (Risma)