Kedua kandidat calon gubernur yaitu inkumben Fauzi Bowo dengan pasangannya Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Basuki) akan bersaing memperebutkan suara dari 6.996.951 pemilih.
Dahlia Umar Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta kepada BBC mengatakan penghitungan suara akan dilakukan begitu waktu pemungutan suara berakhir.
“Hasil resmi akan diumumkan pada 1 Oktober,” kata Dahlia.
Sementara itu, Jokowi hari ini akan menemani Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ke tempat pemungutan suara (TPS) Kebagusan, Jakarta Selatan, kata Wakil Koordinator Bidang Komunikasi dan Media Center Jokowi-Basuki, Riffa Juffiasari.
“Dari TPS, langsung ke Posko Pemenangan di Jalan Borobudur 22, Menteng, Jakarta Pusat untuk memantau quick count,” kata Rifa.
Sedangkan Fauzi Bowo akan memilih di TPS 01 Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, bersama keluarganya.
Pemungutan suara putaran kedua dilakukan setelah pada putaran pertama Juli silam tidak ada satu pun pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta yang memperoleh suara mayoritas (50% + 1). Pasangan dengan perolehan suara tertinggi adalah Jokowi-Basuki dengan rerata 42% suara, yang disusul oleh Foke-Nara dengan rerata 34% suara.
Menang tipis
Sementara itu, jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survey Indonesia menunjukkan Jokowi-Basuki akan menang tipis dari Foke-Nara.
Dalam survei yang dilakukan sepanjang 2-7 September lalu, LSI menyimpulkan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama akan meraih dukungan 45,6 persen sementara pasangan Fauzi Bowo-Nahrowi 44,7 persen.
Baik pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaya Purnama diperkirakan akan mendapat limpahan dukungan dari pendukung pasangan kandidat kepala daerah yang tersingkir pada putaran pertama pilkada.
LSI menunjukan isu terkait sentimen etnis dan agama tidak terlalu berpengaruh besar bagi pemilih.
Sekitar 57 persen dari pendukung pasangan Hidayat Nur Wahid- Didik Rachbini diperkirakan akan mengalihkan dukungannya kepada Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, 30 persen sisanya akan mendukung Jokowi-Ahok.
Sementara 85 persen pendukung Faisal Basri dan Biem Benyamin diprediksi akan mengalihkan dukungannya untuk pasangan Jokowi-Ahok.
LSI juga mencatat sejauh ini pemilih Fauzi Bowo dan Jokowi di putaran pertama relatif solid untuk melanjutkan dukungan pada masing-masing calon pemimpin andalan mereka.
Dalam kesimpulannya, LSI menilai bahwa daya saing Jokowi atas Fauzi Bowo ditentukan oleh penilaian kritis warga kelas menengah terhadap calon incumbent di samping karena polarisasi etnik.
Rio Yotto – Jakartakita.Com/BBCIndonesia