Dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta (KPU DKI Jakarta), Jumat (28/9/2012), Jokowi-Ahok meraih 2.472.130 suara pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung pada Kamis (20/9/2012) pekan lalu. Itu berarti pasangan nomor urut tiga itu menguasai 53,82 persen suara dari 4.592.945 suara sah. Sementara itu, pasangan nomor urut satu, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli mengantongi 2.120.815 suara atau 46,18 persen dari jumlah suara sah.
Selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pasangan Jokowi-Ahok telah banyak mengumbar janji. Dengan terpilihnya Jokowi-Ahok sebagai pasangan Gubernur dan Wagub DKI terpilih untuk periode 2012-2017, saatnya warga Jakarta menagih janji pelaksanaan dari sejumlah janji manis yang telah terlanjur diumbar Jokowi-Ahok pada masa kampanye.
Berikut adalah sejumlah janji yang telah dibuat Jokowi-Ahok :
- Memimpin Jakarta selama lima tahun. Setelah sebelumnya Jokowi melepaskan jabatannya sebagai walikota Solo sebelum akhir masa jabatan. Tampaknya kali ini Jokowi hendak meyakinkan seluruh warga Jakarta. Bahwa Jokowi-Ahok akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Komitmen ini disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri 20 September 2012.
- Hotline service 24 jam dari HP/akun email pribadi Ahok. Masyarakat bisa setiap saat menghubungi Ahok selaku Wagub DKI terpilih untuk menyampaikan uneg-unegnya tentang problematika Jakarta. Setiap menemui masyarakat Jakarta, Ahok selalu membagi-bagi kartu nama. Nomor Ahok yang bisa di-SMS atau telepon 0811 944 728. Sementara untuk e-mail: btp@ahok.org.
- Pendidikan. Kartu pintar yang termasuk program 100 hari Jokowi-Ahok bertujuan memberikan kesempatan setiap anak usia sekolah di Jakarta bisa melanjutkan sekolah; Sekolah unggulan diadakan di pinggiran ibukota.
- Kesehatan. Kartu sehat ini diklaim Jokowi-Ahok lebih maju daripada sistem Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) . Pemegang kartu ini berhak untuk dirawat minimal di ruang rawat inap kelas tiga secara gratis tanpa memerlukan surat keterangan miskin (SKTM).
- Pemerintahan. Reformasi pelayanan kelurahan, RT dan RW; Peningkatan honor pengurus RT/RW hingga Rp 1juta/bulan dan askes; Transparansi rekrutmen calon pegawai negeri sipil; Jokowi-Ahok tidak pakai voorijder atau pengawal bermotor di jalanan Ibukota; Jokowi hanya akan hadir di kantor selama satu jam, selebihnya Jokowi akan lebih banyak di lapangan.
- Transportasi. Menambah jalur Busway menjadi 15 koridor dan penambahan 1.000 armada TransJakarta; Perbaikan manajemen dan sistem busway; Railbus akan menggantikan buswat di jalur padat; Angkot kecil diganti yang besar agar banyak menampung; Memperbanyak fly over dan terowongan perlintasan rel KA; Melanjutkan proyek MRT & monorel serta menolak proyek tol dalam kota.
- Perumahan. Rumah deret gantikan rumah kumuh di bantaran kali; Rumah susun sewa lima lantai yang murah di pusat-pusat kota; Melegalkan tanah-tanah yang dihuni penduduk di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
- Banjir. Pembangunan tanggul dan pompa air di Muara Baru dan Muara Angke, Jakarta Utara, untuk menghindari banjir dan rob; Perbanyak situ/ embung di selatan Jakarta; Konservasi hulu sungai di Bogor, kerjasama dengan pemerintah setempat; Melanjutkan Kanal Banjir Timur; Membenahi kampung-kampung dengan perbanyak ruang terbuka hijau, pengerukan kali kecil, perbaikan drainase, dan septic tank komunal.
- Perekonomian. Iklan billboard di jalan protokol diganti light emitted display sehingga lebih mendatangkan penghasilan bagi pemerintah; Revitalisasi pasar tradisional dengan menyiapkan anggaran 15% APBD untuk pasar tradisional (Hal ini diungkapkan Jokowi dalam Debat Kandidat 14 September 2012).
- Kebakaran. Percobaan sistem pemadam kebakaran sederhana di perumahan padat yang disebut Jokowi ‘Pawang Geni’.
- Sosial-Budaya. Menjadikan kantor walikota sebagai pusat kebudayaan; Tiap Kamis, PNS Pemerintah Provinsi Jakarta wajib berpakaian Betawi; dan
- Olahraga. Usai pertandingan Persija vs Persela Lamongan di Liga Super Indonesia di Stadion Manahan Solo (2/5/2012), Jokowi pernah berjanji akan membangun stadion Klub Persija kepada Jakmania.
(Risma)