Sandy, yang kini dikategorikan sebagai siklon pasca tropis, melewati pesisir New Jersey pada pukul 20.00 waktu setempat (06.00 WIB) pada tanggal 29 Oktober 2012, dengan angin berkecepatan 129 km/jam. Sekitar 60 juta orang ikut merasakan dampak dari badai ini, ratusan ribu orang telah diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka. Lebih dari satu juta orang saat ini tidak memiliki aliran listrik di tempat tinggal mereka. Transportasi berhenti di kota-kota pesisir timur dan ribuan penerbangan dibatalkan.Menurut laporan sementara, badai ini telah menewaskan puluhan orang di Karibia.
Badai ini juga mengancam pesisir seluas 1.290 km dari Samudra Atlantik hingga Great Lakes di kawasan Mid-West.Badai Sandy mendarat di Atlantic City dekat New Jersey. Sebagian besar kota terendam air dan 30.000 warga telah diungsikan.
Sedangkan di New York, 375.000 orang diperintahkan untuk meninggalkan daerah yang rendah di Manhattan dan kawasan lainnya, karena Sungai Hudson dan Sungai East mulai meluap. Satu orang di Queens, New York, dikabarkan meninggal dunia akibat pohon yang tumbang menimpa rumahnya. Saat ini 250.000 orang di Manhattan bertahan tanpa listrik.
Seluruh aktivitas di pusat-pusat bisnis, ekonomi, pemerintahan, pendidikan di Amerika Serikat lumpuh. Perdagangan di Bursa Saham New York dan Nasdaq dihentikan untuk hari kedua. Markas PBB di New York juga ditutup. Di Washington DC, kantor-kantor pemerintah federal ditutup hingga Rabu. Transportasi publik dihentikan di ibukota AS, New York, Baltimore, Philadelphia dan Boston.Amtrak menghentikan perjalanan kereta di sepanjang kawasan timur laut, dan 14.000 penerbangan dibatalkan, berdasarkan data dari Flightaware.com
Badan-badan cuaca mengatakan Sandy dapat bertahan di 12 negara bagian dalam waktu 24-36 jam. Sementara itu salju setebal 91cm diperkirakan akan turun di pegunungan Applachian di Virginia Barat, Virginia dan Kentucky.
Bahkan Presiden Barack Obama dan kandidat dari Partai Republik Mitt Romney membatalkan jadwal kampanye mereka kurang dari seminggu menjelang Pemilihan Presiden.
Risma – Jakartakita.Com/BBCIndonesia