Jakartakita.com – Bagi pencinta kuliner, tentunya berburu dan mencoba beragam menu masakan khas daerah sudah menjadi ritual yang wajib dilakukan. Bila tidak sempat berkunjung ke daerah asal menu tersebut, kini di Jakarta sudah banyak restoran yang menyajikan hidangan khas daerah dengan beragam tawaran rasa yang menarik sesuai khas daerah masing-masing. Salah satunya, menu masakan khas Aceh yang ditawarkan Restoran Ayam Tangkap Blang Bintang di Jl. KH Ahmad Dahlan No.30, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lebih kurang ada 12 menu khas masakan Aceh yang ditawarkan direstoran milik keluarga asli Aceh ini. Diantara yang menjadi menu favorit adalah Sambal Ganja.
Belimbing wuluh dipakai untuk mendapatkan rasa asam yang alami dan menyegarkan sedangkan udang untuk menonjolkan rasa gurih yang diperkaya pemakaian bumbu rempah-rempah.
Di resto ini, meski bisa dihaluskan dengan blender, sambal ganja di olah dengan cara alami alias menggunakan ulekan. Hal ini dilakukan agar mendapatkan rasa terbaik dari Sambal Ganja.
Sebagai informasi, belimbing wuluh dipakai karena Aceh memiliki banyak pohon belimbing wuluh. Sementara, pemakaian bawang merah serta cabai hanya sebagai tambahan, terlebih rasa pedas yang sangat, dijumpai pada hampir sebagian besar masakan Aceh.
Menurut Fanie Maulida (28 tahun), direstoran milik ibunya ini memang menawarkan menu-menu makanan yang otentik khas kampung halamannya, di Pulau Kayu, Aceh Selatan.
“Kita ingin menawarkan kepada masyarakat pencinta kuliner Nusantara sebuah tempat makan/restoran khas Aceh dengan suasana yang nyaman dan menu yang otentik seperti aslinya. Di sini, kami tidak mengurangi bumbu seperti yang dilakukan ditempat makan khas Aceh lainnya yang mungkin bertujuan untuk menyesuaikan selera orang Jakarta,” ujar Fanie berpromosi.
Ditambahkan, walau menawarkan menu khas Aceh, namun restorannya ini membidik semua kalangan. Rate harganya pun relatif terjangkau masyarakat kebanyakan, yakni mulai harga Rp 10 ribu sampai Rp 38 ribu.
Untuk minuman, kata Fanie, yang menjadi favorit adalah kopi Sanger panas seharga Rp 16.500 dan ice coffee mint seharga Rp 17.500. Namun, bagi yang tidak menyukai kopi, bisa juga memesan Es Timun seharga Rp 12 ribu. Untuk operasionalnya, restoran buka pukul 11 siang dan tutup pukul 9 malam.
Meski restorannya tidak begitu besar, Fanie mengaku optimis dengan usaha keluarganya tersebut. Ia juga berusaha memasarkan dan memperkenalkan restoran keluarganya tersebut melalui aktivitas digital marketing yakni di forum social media, seperti Facebook dengan akun Ayam Tangkap Blang Bintang, Twitter @ayamblgbintang serta Instagram @AyamTangkapBlangBintang