Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan kota Jakarta, pemerintah DKI pada masa itu mulai mencari tempat baru yang lebih layak untuk menjamin kehidupan satwa peenghuni kebun binatang. Baru pada tahun1964, kebun binatang dipindahkan pada areal yang lebih luas dan lebih asri di wilayah Ragunan Jakarta Selatan. Keberhasilan pemindahan ke lokasi di Ragunan tidak lepas dari jasa 3 tokoh yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin serta Benyamin Galstaun dan Nyonya.
Pada awalnya luas lahan di Ragunan sekitar 28 Ha, kini luasnya 147 Ha dengan jumlah koleksi sebanyak 2.101. Dengan area seluas itu menjadikan Kebun Binatang Ragunan adalah yang terluas di Asia. Orangutan, harimau Sumatra, dan gajah merupakan primadona di Kebun Binatang Ragunan yang awalnya direncanakan oleh Gubernur Ali Sadikin seluas 200 Ha.
Salah satu yang menjadi kebanggaan Kebun Binatang Ragunan adalah Pusat Primata Schmutzer yang merupakan pusat pelestarian primata. Pusat Primata Schmutzer dirintis oleh Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh, seorang pecinta hewan,pelukis dan dermawan. Ia mewariskan seluruh harta warisannya kepada The Gibbon Foundation yang diketuai oleh Willie Smits untuk dibuat sebuah fasilitas terbaru untuk primata di Kebun Binatang Ragunan. Pusat pelestarian primata ini sama dengan yang berada di Kebun Binatang San Diego. (Risma/berbagai sumber)