Menurut C Y Andreas, Marketing Manager PT Duta Paramindo Sejahtera, upaya lain yang dilakukan adalah dengan menggandeng pihak bank, untuk mempermudah konsumen dalam melakukan pembelian unit-unit apartemen The Green Pramuka. Terkait hal ini, beberapa waktu lalu, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan enam bank pemberi KPA dalam melayani konsumen yang ingin menggunakan fasilitas tersebut.
“Salah satunya, kami menggandeng PT Bank OCBC NISP untuk memberikan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dengan jangka waktu sampai 15 tahun,” jelasnya dalam acara Media Gathering, Jumat (26/4) siang di Marketing Gallery The Green Pramuka, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut Andreas mengungkapkan, proyek seluas 12,9 hektar ini merupakan hunian superblock di Pusat Kota Jakarta, dengan lingkungan yang bernuansa asri, harga terjangkau serta fasilitas yang lengkap. Lokasi yang strategis merupakan keunggulan utama apartemen The Green Pramuka, karena terletak di Jakarta Pusat, tepatnya di Jl. Ahmad Yani / Bypass, yang merupakan pertemuan dari 3 wilayah Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur).
“Proyek kami dekat dengan akses Tol Dalam Kota, angkutan umum (Busway, Angkot, Bis), pusat pendidikan, pusat perbelanjaan, Rumah Sakit, area perkantoran, dan kawasan industri Pulo Gadung,” jelasnya berpromosi.
Ditambahkan, walaupun berada di tengah Kota, lingkungan sekitar The Green Pramuka sangat asri dan bersih, karena 80% dari total area (atau sekitar 10,3 Hektar) merupakan area hijau dalam bentuk Taman Thematik. Selain itu, proyek ini tidak sekelas Rusunami karena ada peningkatan mutu dan kualitas unit-unit yang dipasarkan. Bagi konsumen yang ingin berinvestasi, sambungnya, proyek ini dinilainya sangat menjanjikan.
“Saat pertama diluncurkan, harga per unit ditawarkan mulai dari Rp 150 juta untuk tipe terkecil dan Rp 250 juta untuk tipe paling besar. Namun saat ini, tipe terkecil di tower terbaru sudah dipasarkan dengan harga Rp 252 juta,” pungkasnya.