Yuk, Cegah Anemia Sejak Dini!

Jakartakita.com : Selama 9 bulan masa kehamilan dan 6 bulan ASI ekslusif, nutrisi bayi bergantung pada makanan yang diasup oleh ibu. Jika selama hamil dan menyusui, sang ibu mengalami defisiensi zat besi. Maka tidak menutup kemungkinan, bayi juga mengalami kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia. Bila anemia menjangkiti bayi, maka akan dapat menghambat perkembangan fisik dan otak anak saat golden growth (0-24 bulan). Kekurangan zat besi sejak dalam kandungan sampai umur 2 tahun akan mengganggu perkembangan cabang-cabang dan sambungan  antara sel-sel otak. 

Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian suplemen besi untuk anak usia 0-2 tahun. Usia ini dinilai sebagai masa golden growth dalam proses perkembangan fisik dan kecerdasan anak.

Selain dari suplemen zat besi juga dapat diperoleh dalam Air Susu Ibu (ASI), MP-ASI berupa hati ayam, sayuran hijau seperti bayam. Namun tetap diperlukan suplemen karena asupan zat besi dari makanan dinilai masih tidak mencukupi.

Suplemen yang sangat baik bagi bayi adalah suplemen zat besi yang mengandung (IPC) atau Iron Polymaltose Complex yang terdapat pada Sangobion Baby. Zat besi ini adalah zat besi generasi terbaru yang paling cocok untuk bayi karena memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh zat besi lain. Zat besi ini memiliki rasa lezat yang disukai anak-anak dan aman dikonsumsi oleh anak-anak karena tidak merusak warna alami gigi, tidak membuat keracunan dan tidak merusak pencernaan bayi.

(Risma)

Comments (0)
Add Comment