Ketika Si Kecil Belajar Berpuasa

 

doc: blog.iloveallah.com

Jakartakita.com: “ Ada anak bertanya pada bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa…” Mungkin Anda familiar dengan petikan syair lagu Bimbo tersebut. Apakah ini terjadi pada buah hati Anda yang sudah mulai ceriwis banyak bertanya mengapa harus berpuasa.

Bulan suci Ramadan adalah saat yang tepat bagi Anda untuk memperkenalkan puasa kepada si kecil. Paling tidak si kecil tahu bahwa di bulan Ramadan ini seluruh umat muslim di dunia wajib melakukan ibadah puasa selama 30 hari. Menahan segala bentuk makan, minum, dan hawa nafsu dari mulai imsyak hingga waktunya berbuka di petang hari. Tentu saja dalam mengajarkan ibadah puasa tidak boleh ada unsur paksaan. Biarkan si kecil menikmati proses belajar puasa dengan suka cita.

Berikut adalah sejumlah tips yang bisa dilakukan oleh Anda saat si kecil mulai belajar berpuasa:

·         Perkenalkan si kecil dengan makna puasa. Tak kenal maka tak sayang. Perkenalkanlah si kecil mengenai apa itu puasa, kenapa kita berpuasa atau bagaimana cara berpuasa sebelum Anda menyuruhnya untuk berpuasa. Mengenalkannya bisa lewat buku cerita, dongeng, penjelasan sederhana, atau contoh dari orangtua dan lingkungan sekitar.Jangan lupa beri tahu anak Anda selain menahan lapar, puasa juga mengajarkan melakukan kebaikan-kebaikan lainnya, misalnya; jujur dan belajar sabar.

·         Berikan contoh. Proses belajar anak kecil selalu dimulai dengan melihat baru kemudian imitasi. Jika Anda ingin si kecil belajar berpuasa, maka Anda harus memberikan contoh yang baik untuk mereka.

·         Bertahap. Setelah mengerti barulah mulai mengajarkan si keciluntuk berpuasa, sesuai dengan kemampuan dan kondisi kesehatannya.  Misal, berpuasa selama satu jam terlebih dulu, kemudian secara bertahap menjadi dua jam, dan seterusnya sesuai dengan perkembangan usianya. Bila si kecil belum kuat menahan lapar dan haus, jangan dipaksakan. Biarkan dia membatalkan puasanya. Semakin Anda memaksa, si kecil juga makin terpaksa menjalaninya. Yang terpenting adalah mereka tahu dan paham di saat mereka dewasa nanti berpuasa akan menjadi kewajiban yang harus dijalani.

·         Waspada dehidrasi. Bila si kecil sudah merengek lapar atau haus, apalagi sampai berkeringat dingin dan tampak lemas, jangan ragu untuk menghentikan puasa si kecil. Kalau diteruskan khawatir si kecil akan mengalami dehidrasi atau malah shock. Cukupi kebutuhan air si kecil saat sahur dan berbuka puasa.

·         Nutrisi seimbang. Sediakan makanan dan minuman  favorit si kecil untuk hidangan sahur dan berbuka puasa. Pastikan nutrisi untuk si kecil terpenuhi saat sahur dan berbuka puasa. Makanan yang dianjurkan saat sahur dan berbuka tentunya yang padat gizi. Hindari makanan pedas, asam, terlalu dingin atau terlalu panas karena bisa sebabkan iritasi lambung, sakit perut, merangsang muntah, bahkan diare. Jenis makanan ini juga berlaku bagi seluruh anggota keluarga. Hindari makan berlebih saat berbuka puasa. Makanlah secara bertahap. Kalau perlu berikan si kecil Sangobion Kids untuk mencukupi kebutuhan zat besinya.

·         Reward. Jangan segan-segan untuk berikan si kecil reward atas keberhasilannya berpuasa walaupun baru setengah hari. Reward tidak harus uang atau barang, pujian penyemangat terkadang lebih dari cukup.

(Risma)

Comments (1)
Add Comment
  • Andi

    Lalu pada umur berapa anak sebaiknya dikenalkan dengan puasa?