Jakartakita.com: Macet?? Gak akan lagi lah yaaa….
Saya punya solusi yg tepat dan cepat dalam mengurai kemacetan. Semoga bapak gubernur joko widodo membaca surat ini.
Solusinya adalah dengan melakukan tes ulang SIM uji teori dan praktek untuk seluruh masyarakat Indonesia, Jakarta khususnya, bagi yang sudah mempunyai SIM dan juga yang akan membuat SIM. Kenapa begitu? Pengalaman saya membuat SIM C dengan jalur “normal” tanpa pertolongan sungguh menyulitkan.
Pertama harus tes teori, salah maksimal 9, jika lebih dari itu maka harus ulang 2 minggu lagi. Jika lulus, lanjut tes praktek. Untuk SIM C berarti harus melewati rintangan yg sudah di sediakan, yang menurut saya tidak banyak orang yg bisa melakukannya hanya dengan sekali coba. Harus org dengan keakhlian khusus atau yg sudah berlatih berkali kali.
Untuk SIM A harus dengan mobil dengan transmisi manual tidak boleh matic. Di uji dengan mengendarakan naik dan mundur di tanjakan. Jika tidak lulus harus datang tes ulang 2 minggu lagi.
ke dua uji ini teori dan praktek tidak mudah dikerjakan oleh masyarakat kebanyakan. Karena memang sulit.
Bayangkan, saya datang ke Polres dan terlihat banyak orang menunggu. Ada lebih dari 50 orang. Tapi, Yang sedang ujian teori di dalam ruangan, terlihat hanya 1 orang. Yang uji praktek juga cuman satu orang, yaitu saya. Karena saya tidak melihat ada orang yg sedang uji praktek sebelum saya.
Artinya orang2 yang rame menunggu di depan itu adalah orang-orang yang pakai SIM tembak. Gak pakai tes langsung jadi. Yang pasti mereka membayar labih mahal.
Bayangkan, jika setiap orang yang ingin memiliki SIM harus melalui uji teori dan praktek, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. saya yakin tidak akan banyak motor dan mobil di jalan. Yang artinya kemacetan di jakarta dan kota besar lainnya dapat dihindari.
Masalahnya adalah, apakah orang-orang yang berkepentingan dengan proses pembuatan SIM mau jika tidak ada lagi jalur khusus dalam membuatnya. Artinya mereka tidak lagi ada objekan. Ahh biarlah itu dipikirkan oleh orang2 yang di atas ttg bagaimana praktek nya di jalan.
Hanya saja, saya memberikan sebuah ide tentang bagaimana mengurai kemacetan, yg menurut saya tidak berlebihan dan dapat dilakukan. Jika semua aparat dan pemerintah mempunyai suara bulat untuk berlaku jujur dan mau berkerjasama.
Ahh indahnya jalanan ibu kota..
Ps: saya gagal tes praktek dan harus ulang 2 minggu lagi.. Bayar aja ahhhh… Hehe..