Menurut dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), ketua kelompok studi neurofisiologi dan saraf tepi PERDOSSI Pusat, puasa ternyata merupakan momen penting bagi penderita neuropati, untuk menurunkan risiko kerusakan saraf.
Ketika berpuasa, tubuh mendapat kesempatan untuk melakukan detoksifikasi dari pola hidup sehari-hari yang mungkin tidak sehat. Detoksifikasi akan menyebabkan penurunan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak memiliki pasangan, yang kemudian mengambil elektron dari sel sehat sehingga sel tersebut menjadi rusak.Jadi dengan menurunnya radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel, risiko gangguan atau kerusakan saraf juga akan ikut menurun.