Jakartakita.com: Keluhan low back pain atau nyeri punggung bawah ternyata merupakan urutan kedua gangguan saraf yang paling sering dikeluhkan setelah sakit kepala. Rasa sakit ini diderita terutama oleh orang dewasa usia pertengahan dan dewasa muda, baik pria maupun wanita. Mereka yang bekerja di kursi tanpa olahraga dan orang-orang yang rutin membawa beban berat akan rentan mendapatkan keluhan ini. Pada kondisi yang parah, penderita low back pain harus dirawat di rumah sakit untuk tindakan operasi.
Selain terapi pasif dengan pemberian obat-obatan pain-killer, terapi fisik aktif (olahraga) juga diperlukan untuk merehabilitasi tulang belakang. Secara umum, program latihan pasien perlu melingkupi hal-hal berikut ini:
- Peregangan. Hampir semua orang yang telah mengalami nyeri punggung bawah perlu meregangkan otot-otot hamstring mereka sebanyak satu sampai dua kali sehari. Peregangan hamstring sederhana tidak memerlukan waktu yang lama, namun cenderung terlewatkan apabila nyeri hanya sedikit atau tidak dirasakan. Dengan demikian, peregangan hamstring paling baik dilakukan pada jam yang sama setiap hari agar lebih mudah diadaptasi menjadi bagian dari rutinitas harian seseorang.
- Penguatan. Untuk menguatkan otot belakang, stabilisasi lumbar selama 15 sampai 20 menit setiap hari atau jenis latihan lain yang diresepkan sebaiknya dilakukan tiap hari.
- Latihan aerobic low-impact, seperti; jogging, bersepeda dan berenang sebaiknya dilakukan 30 sampai 40 menit tiga kali dalam seminggu, berselingan dengan latihan penguatan otot. Bahkan pasien dengan jadwal yang padat dapat menjalani regimen latihan yang meliputi peregangan, penguatan, dan latihan aerobik.
Jangan segan-segan untuk berkonsultasi dengan dokter atau personal trainer Anda untuk mengatasi nyeri punggung bawah yang Anda derita. Kalau perlu konsumsi vitamin neurotropik untuk mengatasi gejala neuropati yang timbul akibat low back pain yang Anda derita.