Jakartakita.com – Di tengah kisruh pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM Rp2.000/liter yang mulai berlaku Selasa (18/11/2014) tepat pukul 00.00 WIB. PT Pertamina (Persero), hari ini, Sabtu (22/11/2014) resmi justru menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax dari Rp 10.500/liter menjadi Rp 9.950/liter.
Menurut pihak Pertamina, penurunan harga pertamax itu dilakukan Pertamina karena sesuai dengan penurunan harga minyak dunia saat ini. Saat ini harga jual minyak dunia terjun bebas hingga di bawah US$ 80/barel. Mekanisme penjualan pertamax mengikuti harga pasar karena BBM jenis ini tergolong BBM non subsidi.
Dengan turunnya harga jual pertamax, maka selisih harga jual dengan BBM subsidi premium tidak terlalu jauh. Pasca kenaikan harga BBM subsidi, Senin (17/11/2014) kemarin, harga BBM subsidi jenis premium naik Rp 2.000/liter dari Rp 6.500/liter menjadi Rp 8.500/liter, dan solar yang semula Rp5.500/liter menjadi Rp 7.500/liter. Sedangkan harga jual pertamax sekarang Rp 9.950/liter.
Selisih harga pertamax dengan BBM bersubsidi jenis premium saat ini menjadi hanya Rp 1.450.Disparitas harga yang tipis ini menjadi salah satu strategi Pertamina agar masyarakat pengguna premium bisa beralih ke Pertamax. Dalam rangka mengantisipasi membludaknya animo masyarakat untuk membeli Pertamax, Pertamina sudah menyiapkan stok tambahan pertamax hingga 50 hari ke depan.