Jakartakita.com – Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Dandossi Matram mengatakan, dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015, perusahaan perlu memperkuat peran serikat pekerja (SP) dengan membangun hubungan yang bersifat mutualisme. Keduanya perlu mengedepankan sinergitas dan soliditas untuk sama-sama memajukan perusahaan.
“Jangan sampai gerakan SP tersandera oleh kepentingan tertentu yang mengarah pada perpecahan internal, mengingat persaingan ditengah pasar bebas akan semakin ketat. Jika secara internal perusahaan itu tidak solid, akan sulit untuk fight ditengah persaingan global. Sebaliknya, SP harus lebih berperan dalam penyelesaian masalah perusahaan,” jelas Dandossi, dalam sebuah seminar di Pameran Cipta Karya Inovatif BUMN 2014, di Jakarta, Selasa (2/12).
Dijelaskan, soliditas pekerja menjadi salah satu modal berharga bagi perusahaan dalam menghadapi MEA 2015. Oleh karenanya, RNI terus berupaya menjaga sinergi antara SP dan manajemen melalui komunikasi dan revitalisasi peran SP.
“Sebagai perusahaan yang memiliki 13 anak perusahaan dengan 14 ribu karyawan, RNI menjadi perusahaan yang rentan akan konflik pekerja. Kondisi ini menjadikan peran SP di RNI sangat penting. Sejauh ini, dengan memperkuat komunikasi dan melibatkan mereka dalam penyelesaian masalah potensi konflik bisa diminimalisir,” ujarnya.
Dandossi berharap, dengan berperan sebagai salah satu instrument penyelesai masalah, SP dapat pembangun solidaritas internal. Posisi SP dalam perusahaan akan lebih strategis dan menjadi salah satu pilar penopang perusahaan dalam menghadapi persaingan MEA 2015.
“Dengan begitu, SP tidak lagi hanya terlihat sebagai organisasi penuntut hak seperti yang tampak di banyak perusahaan lain. Sering kali SP selalu diposisikan berseberangan dengan pihak manajemen. Mereka sering diasosiasikan sebagai pihak yang hanya menuntut hak daripada memberikan sumbangan maksimal bagi perusahaan. RNI ingin menghapus citra itu dengan menjadikan SP lebih solutif dan kontributif,” tandasnya.