Setelah sempat memicu kekhawatiran akan munculnya sentimen terhadap agama Islam, penyanderaan di kota Sydney Australia (15/12/2014) oleh kelompok teror ISIS yang berkedok Islam militan, muncullah gerakan massa yang mendukung toleransi dengan hashtag #illridewithyou.
Gerakan #illridewithyou di Australia pada Desember 2014, diawali oleh seorang perempuan bernama Rachael Jacobs. Suatu ketika Rachael Jacobs menceritakan pengalamannya di Facebook, saat melihat seorang perempuan berhijab yang duduk ketakutan di dekatnya dalam kereta api. Perempuan itu diam-diam melepas hijab sebelum turun stasiun tujuan.
Dalam statusnya, Rachael menceritakan bagaimana dia berlari menghampiri si perempuan dan berkata, “pakai kembali (hijabnya). Saya akan berjalan bersamamu”. Si perempuan yang sempat melepas hijabnya, menangis dan memeluk Rachael erat-erat.
Adalah akun twitter @MichaelJames_TV yang menyebarluaskan postingan Rachael di twitter. Kemudian postingan Rachael di Facebook ini pun akhirnya tersebar luas oleh bantuan media Australia.Ratusan ribu dukungan dalam bentuk tweet yang menyertakan #illridewithyou membuat hashtag tersebut mendunia. Bahkan PM Tony Abbot mendukung gerakan #illridewithyou yang kini menjadi trending topic di dunia maya.
Gerakan #illridewithyou tidak berhenti di alam maya. Banyak pengguna media sosial yang secara tulus menggunakan hashtag tersebut untuk menyampaikan keinginan mendampingi warga Muslim yang tengah bepergian melalui transportasi umum.