Jakartakita – Mulai Rabu (17/12) kemarin, gerbang tol Semanggi 1 tak lagi melayani transaksi tunai. Para pengguna jalan tol harus membayar menggunakan tiket elektronik. Di sekitar gerbang tol tersebut sudah terpasang berbagai pemberitahuan. Di antaranya, spanduk bertuliskan “Gerbang Semanggi 1 Hanya Melayani Transaksi Elektronik” dan “Bayar Tunai Bayar di Gerbang Semanggi 2”.
General Manager PT Jasa Marga Cawang Tomang Cengkareng (CTC), Agus Purnomo, mengatakan, pengoperasian GTO skala penuh bertujuan untuk mempercepat transaksi dan mengurangi antrean di gerbang tol. “Kalau pakai elektronik, bisa lebih dari dua kali lipatnya. Tepatnya, bisa mencapai 600-800 kendaraan setiap jam,” tuturnya.
Transaksi elektronik ini, jelas Agus, sekaligus mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia pada Agustus 2014.
Tujuan lainnya, kata Agus, adalah mencegah peredaran uang palsu, meningkatkan transparansi transaksi karena riwayatnya tercatat, dan mengurangi risiko kesalahan uang kembalian. “Kalau transaksi tunai itu kami harus menyiapkan setidaknya uang receh untuk kembalian sekitar Rp 2,2 miliar per hari,” kata Agus.
Hal serupa, kata Agus, juga akan diberlakukan pada empat lajur Gerbang Tol Cengkareng 3 mulai 23 Desember 2014. Menurut Agus, PT Jasa Marga menargetkan jumlah GTO pada tahun ini sebanyak 30 persen dan diharapkan meningkat menjadi 50-60 persen pada 2016 dan pada 2019 diharapkan mencapai 80 persen.