Rumah Rakyat 10 Juta Unit Sulit Diwujudkan

Jakartakita.com – Ketua Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Eddy Ganefo menyatakan, janji pemerintah untuk membangun rumah rakyat sebanyak 10 juta unit hingga 2019, nampaknya sulit diwujudkan melihat situasi yang ada saat ini.

Menurutnya, untuk bisa mencapai 10 juta unit rumah sampai 2019, berarti pemerintah harus membangun dua juta unit rumah per tahun. Ia ragu, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 7 triliun, pemerintah bisa menutup pembangunan dua juta unit rumah setiap tahunnya.

“Pembangunan fisik rumah tapak untuk dua juta unit rumah, butuh Rp 100 triliun. Rumah vertikal, lebih besar lagi,” kata Eddy, Senin (22/12).

Oleh sebab itu, dia menyarankan agar kebijakan pembangunan tersebut dibarengi dengan kebijakan lain, misalnya menambah dana APBN untuk rumah susun sewa dan rumah subsidi.

Selain itu, Pemerintah juga harus mengembalikan tugas Perum Perumnas sebagai penyedia rumah bersubsidi bagi rakyat. BTN juga harus kembali pada fokusnya. Dan yang terakhir adalah dengan menjamin penyediaan lahan murah.

“Saat ini, harga rumah sulit ditekan karena harga lahan sendiri sudah tinggi, khususnya di kota-kota besar seperti DKI Jakarta,” tandasnya.

 

APBNApersiBTNperumahan rakyatperumnas
Comments (0)
Add Comment