Dahulu, pembuatan dodol Betawi dilakukan secara patungan ketika mendekati hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Keluarga besar Betawi yang dulunya hidup berdekatan, saling melengkapi bahan dasar pembuatan dodol. Begitu bahan tersedia, para pria bertugas membuat dodol Betawi dan mengaduk adonan. Sedangkan para wanitanya menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan. Sambil menunggu dodol matang, ibu-ibu menyiapkan makan berbuka puasa, setelah matang, langsung dibagi secara adil berdasarkan seberapa besar keluarga memberikan `uang` dodol.
Pembuatan dodol yang sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama dapat selesai oleh semangat gotong royong para pembuatnya. Maka tak heran masyarakat Betawi begitu menganggap pembuatan dodol Betawi merupakan kerja tim dan bertujuan mempererat tali persaudaraan.
Dodol Betawi dibuat dari ketan, gula merah, gula pasir, dan santan kelapa tua. Bahan-bahan berkualitas akan membuat dodol lebih legit dan tahan lama.
Sama seperti dodol yang lain, dodol Betawi terasa lembek dan lengket saat di makan. Agar rasanya tidak monoton, kini ada beberapa rasa yang dicampurkan seperti, dodol durian, dodol nangka cipedak, dodol lapis, dodol ketan, dan dodol Kole. Dodol kole merupakan dodol muda atau dodol setengah matang dengan rasa manis bercampur gurih.
Beberapa komunitas Betawi masih membuat dodol secara bergotong royong untuk memenuhi kebutuhan hajatan dan hari raya di lingkungan keluarga. Namun ada juga yang sengaja membuat dodol khas Betawi ini untuk dijual.
Anda tertarik untuk mencicipi lezatnya dodol Betawi? Datang saja ke alamat ini, siapa tahu Anda malah bisa mengintip dari dekat cara pembuatan dodol Betawi.
Dodol Betawi Nyak Mai
Jalan M Kahfi II Gang Kramat Bambu, Setu Babakan.
Dodol Betawi Bu Mamas
Jalan Batu Ampar I No. 42 Rt 013/04 Condet, Kramat Jati,
Jakarta Timur. Telepon (021) 80881977
Dodol Betawi Umi
Jalan Kebagusan Gang Langgar III Nomor 19a, Jakarta Selatan.
Telepon (021) 7875208