Jakartakita.com – AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis global pemilik merek Dulux, melakukan aktivitas CSR (corporate social responsibility) berupa pengecatan kembali Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Program ini merupakan bagian dari ide Kota Humanis (Human Cities Initiative) yang fokus pada komitmen AkzoNobel untuk terus meningkatkan, memberikan energi, serta meregenerasi masyarakat perkotaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Jun De Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) mengatakan, menghargai warisan urban akan menjadi investasi jangka panjang yang sangat penting dan termasuk di dalam enam pilar ide Kota Humanis yang dijalankan AkzoNobel semenjak tahun lalu. Ide Kota Humanis dari AkzoNobel dibuat untuk menjawab tantangan yang terjadi di abad 21 dengan tujuan agar kami dapat membantu menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antara kota dan masyarakatnya, serta mewujudkan lingkungan yang lebih humanis.
“Dengan pertimbangan inilah, kami memilih Gedung Kesenian Jakarta sebagai salah satu identitas kultural yang penting di Kota Jakarta,” kata Jun disela-sela kegiatan di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu (10/1).
Bambang Subekti, Plt Direktur GKJ, mengatakan komitmen PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) terhadap pelestarian bangunan bersejarah, terutama GKJ berdampak positif. “Kami percaya kegiatan yang dilakukan AkzoNobel dengan mengecat GKJ dapat membuat masyarakat Jakarta lebih peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya dan membuat kota lebih ‘manusiawi’,” kata Bambang.
Hal senada disampaikan oleh Purba Hutapea, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Menurutnya, melestarikan warisan urban bukan sekadar menjaga keutuhan dinding dan fondasi bangunan bersejarah saja. Melestarikan bangunan bersejarah merupakan salah satu cara menghargai masa lalu yang secara langsung berperan dalam membentuk identitas diri dan kota yang ditinggali, sekaligus merupakan tonggak penting bagi generasi berikutnya.
“Kegiatan regenerasi GKJ hari ini akan menjadi ‘tabungan’ sejarah kita untuk masa depan,” tuturnya melengkapi.
Sebagai informasi, di aksi CSR sebelumnya, AkzoNobel juga telah mengecat Museum Fatahillah pada tahun 2009, Balai Pemuda Surabaya pada tahun 2010, dan Benteng Rotterdam Makassar pada tahun 2010.
Dalam kegiatan ini, AkzoNobel menggunakan produk super premiumnya, Dulux Weathershiled Powerflexx.