Jakartakita.com – Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, industri keuangan nantinya diharapkan mampu membantu pemberdayaan industri kemaritiman secara keseluruhan. Menurutnya, ruang lingkup kemaritiman yang bisa diakses oleh industri keuangan cukup luas.
“Mulai dari nelayan yang butuh kredit dan asuransi, sampai pada kapal-kapal besar, pelabuhan, petani budi daya perikanan, hingga kebutuhan cold storage,” katanya di Jakarta, Senin (12/1).
Muliaman menjelaskan, ruang lingkup yang panjang dan luas itu membutuhkan pembiayaan yang besar. Dia berharap industri keuangan bisa terintergrasi dengan industri kemaritiman. Para pelaku indutri keuangan, lanjutnya, bisa melakukan pendekatan mulai dari mikro sampai ke bisnis yang lebih besar.
“Nantinya, industri keuangan yang terlibat tidak hanya perbankan, tetapi juga asuransi dan pembiayaan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Julian Noor mengatakan, jika sektor kemaritiman benar-benar digenjot, lini bisnis asuransi rangka kapal diperkirakan akan tumbuh signifikan. Pihaknya juga telah bertemu dengan Menteri KKP guna membicarakan sinergi asuransi dan kemaritiman.
Selain perusahaan asuransi, sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance juga ikut membidik peluang pengembangan pembiayaan yang mampu mendukung program pemerintahan baru di sektor kemaritiman.