Pasti banyak di antara Anda yang tidak percaya kalau pasar tradisional yang dahulu terkenal becek dan kumuh di Jalan Cipaku ini telah berubah wujud menjadi tempat gaul anak muda.Yah, Pasar yang berdiri sejak tahun 1971 ini memang awalnya hanya pasar tradisional biasa yang menjual sembako, sayur mayur, dan lain-lainnya.
Pada tahun 2007-2014, Pasar Santa sempat vakum dari kegiatan perpasaran. Pasar menjadi sepi, karena banyak pedagang yang pindah. Awalnya pihak manajemen pasar sengaja memanggil komunitas batik untuk meramaikan lantai 1. Namun, tidak berhasil. Barulah setelah mengajak komunitas kopi dan piringan hitam pada 25 Juli 2014, Pasar Santa lambat laun mulai ramai.
Pihak manajemen dan komunitas menyulap Pasar Santa yang kumuh menjadi Santa Modern Market. Pihak manajemen sengaja menerapkan biaya sewa yang murah hanya berkisar antara Rp 3 juta-Rp 3,5 juta per tahun di lantai satu. Alhasil 350 kios pun tersewa dalam waktu sekejap.
Kini Pasar Santa semarak oleh kehadiran gerai-gerai makanan, minuman, dan pernik-pernik yang digandrungi anak gaul Jakarta. Anda bisa menikmati secangkir kopi sekelas cafe mahal di kios ABCD atau A Bunch of Caffeine Dealers, menikmati kuliner Meksiko di Papricano, melengkapi koleksi piringan hitam Anda di Substore, dan masih banyak lagi.
Jangan heran kalau iringan musik ala cafe keren akan menyambut kedatangan Anda di Pasar Santa. Yah, Pasar Santa memang sudah berubah wujud menjadi salah satu alternatif tempat ‘nongkrong’ anak gaul Jakarta. Jangan ngaku anak gaul Jakarta kalau belum pernah ke Pasar Santa.