Namun begitu, jarak jangkauan komunikasi RFID tergantung pada frekuensi radio yang terpancar. Sistem RFID sendiri memanfaatkan pita UHF dengan wilayah yang mendekati frekuensi seperti yang biasa digunakan oleh televisi, radio, atau telepon. Sehingga, jangkauan komunikasi yang dihantarkannyapun bisa relatif jauh, mencapai beberapa meter.
Sementara itu, para peneliti dunia pun menghadapi tantangan besar dalam menciptakan tag RFID yang berukuran kecil dan tipis yang dapat dilekatkan pada bahan metal atau ID card atau kartu identitas yang biasa digunakan, karena justru material-material tersebut dapat menjadi penyebab terhalangnya penerimaan sinyal. Misalnya saja, supaya dapat menghantarkan komunikasi dalam jangkauan jarak 2 meter dengan baik, maka dengan panjang gelombang radio tersebut, ukuran tag disyaratkan minimal sepanjang 75 mm atau memiliki ketebalan minimal kira-kira 5 mm.
Menjawab kebutuhan pasar, Fujitsu Laboratories Ltd. baru-baru ini mengumumkan keberhasilannya dalam mengembangkan tag RFID berukuran mungil dan tipis yang dapat disematkan pada beragam material, seperti metal, kartu identitas, wearable devices dan berbagai jenis obyek lain yang mungkin mengganggu penerimaan sinyal.
“Fujitsu Laboratories kini telah berhasil mengembangkan sebuah teknologi yang menggunakan sebuah loop structure atau struktur tersimpai inovatif berbahan plastik ultra tipis untuk memancarkan gelombang radio, sehingga dari ide tersebut dapat terciptalah sebuah tag RFID dengan ukuran termungil di dunia, dengan panjang hanya 30 mm dan tebal hanya 0,5 mm, serta dapat dilekatkan pada berbagai jenis obyek,” ujar Achmad Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (20/1).
Berkat keunggulan teknologi ini, memungkinkan untuk ditempelkan di berbagai jenis obyek dengan berbagai macam manfaat, seperti untuk pengelolaan komponen-komponen mesin, dipasang di kartu identitas pengguna sebagai alat pengontrol akses, serta untuk beragam aplikasi lainnya.
“Berkat teknologi tersebut, kini tag RFID super mungil dan tipis tersebut akan segera dapat diaplikasikan untuk berbagai macam manfaat dan kebutuhan, seperti pengelolaan bagian-bagian mesin atau bahkan disematkan di kartu identitas yang biasa digunakan orang sebagai alat pengontrol akses,” tandasnya.
Fujitsu sendiri adalah perusahaan informasi dan teknologi komunikasi (ICT) terdepan di Jepang, menawarkan rangkaian lengkap produk, solusi dan layanan teknologi. Saat ini sekitar 162.000 karyawan Fujitsu melayani pelanggan di lebih dari 100 negara.