Dari berbagai literatur disebutkan, kalau orang meminum air yang mengandung kaporit, bisa menyebabkan beragam penyakit. Diantaranya, kemungkinan besar terkena kanker kandung kemih, usus besar, atau dubur. Pada wanita hamil, malah bisa menyebabkan bayi lahir cacat dengan kelainan otak, prematur, atau malah keguguran. Adapun bila terkena kulit, bisa menyebabkan dehidrasi kulit, kulit pecah-pecah, atau ruam kulit.
Padahal, di keseharian kita, kaporit bisa kita jumpai di air ledeng, kolam renang, pemutih dan sebagainya. Sebab, pada dasarnya kaporit digunakan untuk membunuh bakteri. Karena fungsinya sebagai disinfektan di dalam air.
Tapi tahukah Anda, bahwa efek negatif kaporit terhadap tubuh manusia 70 persennya bukan dari air yang diminum, tapi dari uap klor dalam kaporit yang terhirup saat mandi, dan terserap lewat kulit, terutama saat mandi dengan air hangat. Hal ini karena, air hangat membuka pori-pori kulit dan menyebabkan uap klor masuk ke dalam rongga pori-pori kulit.
Untuk menyiasati kondisi tersebut, saat ini sudah beredar dipasaran, beragam merek filter air yang bisa melindungi masyarakat dari bahaya kaporit.
“Kalau kita khawatir air yang kita konsumsi banyak mengandung kaporit, kita bisa menyiasatinya dengan menggunakan filter air,” ucap Asri Sumarni, Business Development PT HYDRO water technology, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (22/1).
Dijelaskan, filter air bisa meminimalkan jumlah klorida dalam air hingga 42,5mg/l. Jumlah itu tentu saja, lebih baik dibandingkan baku mutu yang disyaratkan Departemen Kesehatan melalui Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 dimana kandungan khlorida (Cl), sebagai salah satu senyawa penyusun kaporit haruslah minimal 600mg/l.
“Untuk rumah tangga, kita bisa memilih filter air yang sesuai dengan penggunaan. Seperti filter air HYDRO 2000, yang cukup digunakan 2-3 anggota keluarga. Atau HYDRO 6000, yang bisa untuk konsumsi hingga 8 orang,” tandasnya.