LSD, Narkoba Kelas Berat di Balik Kasus ‘Outlander Maut’

dok: wikipedia

Jakartakita.com – Christopher Daniel Sjarief, 23 tahun, pengemudi Mitsubishi Outlander B-1658-PJE yang menabrak sembilan kendaraan di Jalan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, positif menggunakan narkoba jenis lysergic acid diethylamide (LSD).

Sama dengan narkotika lainnya, LSD dapat menyebabkan pengguna mengalami depresi dan juga halusinasi, euforia, dan juga kecanduan.

LSD sempat ‘booming’ di Indonesia pada 1990. Dari wujudnya yang seperti kertas, LSD sepintas tampak tidak berbahaya. Namun, efek yang ditimbulkan sama berbahaya dengan narkoba jenis lainnya. Bentuknya seperti kertas berukuran kecil atau seperempat ukuran perangko yang memiliki berbagai warna serta gambar, cukup diletakkan di bawah lidah. Namun ada pula bentuk LSD lain yang beredar, seperti pil dan kapsul juga cairan.

Di dunia hitam, narkoba berbentuk seperti kertas itu biasa disebut ‘Smile’. “Harganya cukup mahal, 1×1 sentimeter harganya bisa sampai Rp 300 ribu.

Narkotik jenis LSD ini ternyata juga pernah digunakan oleh Steve Jobs, pendiri Apple. Hal ini diketahui dari laporan FBI pada 1991 yang berisi hasil penyelidikan terhadap Jobs dan rekan-rekannya ketika Jobs menjabat CEO Next Inc. Dalam laporan itu, Jobs disebut mengisap ganja dan mengkonsumsi LSD.

Jobs pun mengaku sendiri pernah menggunakan LSD, seperti tertulis dalam buku What the Dormouse Said: How the Sixties Counterculture Shaped the Personal Computer yang ditulis John Markoff, reporter teknologi New York Times pada 2005.

Jobs, yang lahir pada 1955, juga mengungkapkan pengalamannya memakai narkoba sewaktu muda. Narkotik yang pernah dia konsumsi antara lain LSD dan mariyuana atau ganja.

BNNHalusinogenLSDlysergic acid diethylamidenarkobasmileSteve Jobs
Comments (0)
Add Comment