Sementara itu, dalam hal penyaluran kredit mikro sebesar Rp 19 triliun, sementara kredit untuk segmen UKM mencapai Rp 20 triliun. Secara total, penyaluran kredit di segmen UKM berkontribusi sebesar 28% dari seluruh kredit Danamon.
Adapun penyaluran kredit untuk segmen komersial mencapai Rp 15 triliun dan kredit korporasi mencapai Rp 17,5 triliun. Di sisi lain, pembiayaan perdagangan Danamon membukukan pertumbuhan sebesar 26% pada Desember 2014 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 24,8 triliun.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih lamban di tahun 2014, dimana harga minyak dan harga komoditas lainnya menurun serta naiknya harga BBM dan kenaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,75%. Kondisi-kondisi ini berdampak pada industri perbankan yang mengalami pelambatan pertumbuhan kredit dan juga kenaikan suku bunga, sehingga memberikan tantangan bagi industri perbankan dalam meneruskan tingkat profitabilitas pada level yang memuaskan. Dengan latar belakang ini, Danamon menjaga landasan yang kuat untuk pertumbuhan ke depannya dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga yang sehat dan permodalan yang cukup,” pungkas Henry Ho.