Ponsel Nokia 8210 yang dirilis tahun 1999 memang bukan ponsel canggih yang dilengkapi aneka fitur yang biasa disematkan pada ponsel pintar masa kini. Justru ketiadaan GPS, Wi-Fi, dan Bluetooth adalah alasan penting mengapa ponsel ini masih laku di pasaran.
Bahkan di situs jual beli online e-Bay, harga pasaran ponsel jenis ini paling murah 30 Poundsterling atau hampir Rp 600.000. Sungguh harga yang fantastis untuk sebuah ponsel Jadul yang berusia hampir 16 tahun itu.
Lalu siapakah para pengguna ponsel ‘jadul’ ini?
Ternyata, Nokia 8210 adalah ponsel idola di kalangan para bandar narkoba. Tanpa fitur GPS, Wi-Fi, dan bluetooth yang memudahkan aparat berwajib melacak mereka, baterei yang tahan lama ditambah infra-red port yang bisa digunakan mentransfer daftar kontak dengan cepat ke ponsel lain, jika karena suatu alasan pemiliknya terburu-buru harus mengganti ponsel adalah alasan mengapa ponsel ini ‘ngetop’ di kalangan bandar narkoba.
Namun, sayangnya sekalipun minim fitur canggih. Keberadaan pengguna ponsel 8210 masih bisa dilacak dengan menelusuri area base transceiver station (BTS) yang tersambung dengannya. Aparat berwajib bisa bekerjasama dengan pihak provider telekomunikasi untuk melacak.