Untuk mengetahuinya, baru-baru ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta melakukan survei untuk menghitung tingkat kebahagiaan warga DKI Jakarta. Dari hasil survei yang baru dilakukan tahun 2014 lalu ini, ternyata tingkat kepuasan warga Jakarta terhadap keharmonisan keluarga adalah yang tertinggi yaitu mencapai 77,77 poin.
“Ini artinya, kebanyakan warga Jakarta mengaku bahagia karena memiliki keluarga yang harmonis,” kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS DKI Jakarta, Sri Santo Budi, di Jakarta, Kamis (5/2).
Dijelaskan, aspek kebahagiaan yang disurvei tidak dihitung dari jumlah materi melainkan tingkat kepuasan warga terhadap 10 komponen kehidupan. Kesepuluh komponen yang diukur itu adalah aspek kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah, dan aset, keadaan lingkungan, dan kondisi keamanan.
Sementara itu, tingkat kepuasan paling rendah bagi warga Jakarta adalah pada bidang pendidikan. Poinnya hanya mencapai 62,72 poin. Padahal kontribusi aspek pendidikan dalam indeks kebahagiaan cukup tinggi.
“Semakin mendekati poin 100, maka tingkat kebahagiaan pun semakin tinggi atau semakin bahagia. Sebaliknya, semakin rendah indeks kebahagiaan, warga dinilai semakin tidak bahagia,” ucapnya.
Sebagai informasi, untuk mengukur indeks kebahagiaan ini, BPS DKI Jakarta melakukan survei dengan cara mewawancarai 1.139 keluarga.