Seperti dilansir dari Bloomberg, penguatan indeks dollar AS di tengah penantian data cadangan devisa semakin memperlemah posisi rupiah. Di sisi lain, euro masih melemah akibat belum tuntasnya negosiasi antara Yunani dan Troika. Minyak Brent turun sekitar 2,62 persen setelah cadangan minyak AS diumumkan naik.
Kemarin rupiah melemah bersama mata uang lain di Asia terdorong oleh penguatan indeks dollar AS sesaat sebelumnya. Rupiah kembali menembus level Rp 12.700 per dollar AS. Pelemahan rupiah sejalan dengan kenaikan tajam yield SUN di mana tenornya 10 tahun naik hingga 7,41 persen dari 7,19 persen.
Selain isu global, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia seperti dilansir dari Kompas, investor masih menunggu hasil finalisasi APBN-P 2015 yang akan diumumkan minggu ini. Selain itu, angka defisit neraca transaksi berjalan yang akan diumumkan besok juga ditunggu dan diperkirakan membaik.