Ini Penyebab Banjir Versi Kementerian PU & Perumahan Rakyat

foto : twitter

Jakartakita.com – Sejarah banjir di Jakarta cukup panjang. Sejak jaman VOC sampai era modern saat ini pun, Jakarta menjadi langganan banjir di setiap musim penghujan.

Banyak versi perihal yang menjadi penyebab Jakarta kebanjiran. Kali ini datang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Plt Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mudjiadi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (13/2) mengatakan, banjir di Jakarta terjadi akibat kapasitas drainase di kawasan ibu kota tersebut, tidak memadai dalam menampung curah hujan berintensitas tinggi. “Fakta-faktanya adalah hujan yang turun Minggu (8/2) malam sampai Senin (9/2) sore adalah curah hujan yang sangat tinggi,” kata Mudjiadi, kepada para wartawan.

Dijelaskan, tingkat curah hujan yang paling tinggi tercatat di kawasan Jakarta Utara seperti di Tanjung Priok yang konsentrasi curah hujan hingga di atas 360 mm. Sementara untuk di wilayah Setiabudi sebesar 220 mm dan di Krukut Hulu sebesar 190 mm. Adapun curah hujan yang jatuh di sekitar bendungan Katulampa, hanya 77 mm dan di Bogor 60 mm.

Menurut Mudjiadi, kapasitas drainase di Jakarta diperkirakan hanya bisa menanggulangi hujan 80-100 mm. “Meski dalam keadaan bagus, drainase tidak akan mampu menampung itu, pasti akan ada genangan,” katanya.

Selain itu, jelasnya lagi, banyak daerah resapan yang sekarang tertutup atau menjadi beton, dan menyebabkan air terjatuh ke jalan yang lebih rendah sehingga banyak terjadi genangan di jalan. “Fenomena ini berbeda dengan tahun-tahun dulu karena masalahnya berbeda, bukan karena meluapnya kali Ciliwung,” pungkasnya.

 

banjirBanjir Jakartaciliwungcurah hujandaerah resapandrainaseJakarta Utara.kali ciliwungkatulampaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatresapantanjung priok
Comments (0)
Add Comment