Jakartakita.com – Tahun baru Cina alias Imlek merupakan perayaan meriah yang didominasi warna merah. Dalam merayakan Imlek, Warga keturunan Tionghoa juga dibebani dengan berbagai pantangan. Berikut ini adalah sejumlah pantangan yang harus dihindari oleh warga keturunan Tionghoa saat Imlek:
- Tak boleh bersih-bersih. Seluruh rumah harus sudah dibersihkan sebelum Tahun Baru, karena bersih-bersih itu dianggap membuang hal-hal buruk sepanjang tahun lalu. Alat bersih-bersih harus diletakkan pada hari H, agar tidak membuang hal baik yang diharapkan.
- Tidak boleh menangis. Menangis pada saat Tahun Baru bisa berdampak negatif karena dapat menimbulkan kesialan dan membuat orangnya sering menangis selama satu tahun ke depan.
- Tidak boleh berhutang dan memberikan pinjaman. Lunasilah utang-utang sebelum Imlek dan hindari meminjamkan uang pada hari itu. Kalau dilanggar ada kemungkinan orang tersebut akan terus dipinjami uang oleh orang lain sepanjang tahun.
- Tidak boleh berkata kasar. Orang yang merayakan Imlek sebaiknya tidak mengeluarkan kata-kata kasar, kotor atau makian yang bermakna buruk dan sial. Jika dilanggar berdampak sebaliknya, orang tersebut akan sering mendapat makian dan kata kata kotor selama setahun.
- Tidak boleh menyebut kata ’empat’. Kata “empat” ada baiknya dihindari karena mengandung makna negatif, yaitu kematian. Sebaliknya banyak-banyaklah mengucapkan kata ” delapan” yg bermakna keberuntungan.
- Tidak boleh menceritakan kisah kematian dan cerita hantu, jika dilanggar pelanggarnya bisa dihantui setan beneran atau debt kolektor.
- Tidak boleh keramas. Mencuci rambut saat Imlek tiba karena bermakna mengusir keberuntungan satu tahun ke depan. Daripada mencuci rambut, lebih baik mengenakan pakaian berwarna merah yang berarti kebahagiaan, keceriaan, dan memberi keyakinan akan adanya masa depan yang cerah.
- Tak boleh duduk di kamar tidur. Mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek di kamar tidur bisa menghilangkan keberuntungan selama setahun ke depan. Sebab itu, orang-orang yang berada dalam kondisi sakit sebaiknya tetap berpakaian rapi dan duduk di ruang keluarga saat Imlek berlangsung.
- Tak boleh ada benda tajam. Pisau atau gunting dapat menjauhkan keberuntungan. Sebaiknya disimpan di lemari.
- Tak boleh membeli buku. Sebab itulah toko buku tutup, karena dilarang membeli buku. Alasannya, buku merupakan homonim untuk ‘kehilangan’ dalam bahasa Kanton. Meski begitu, tak ada larangan untuk membaca buku.
- Tak boleh belanja sepatu. Berbelanja sepatu dibatasi pada hari pertama. Sebab, kata sepatu merupakan homonim untuk kata ‘sulit’ dalam bahasa Kanton.