Jakartakita.com – Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta, Amran Nukman, menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mesti duduk bersama dengan pengembang di wilayah Jakarta, untuk mengarahkan pencapaian target pembangunan 7.000 unit hunian per tahun di rumah susun.
“Kami meminta Pemprov, sebelum merilis angka, kami diajak bicara, sehingga realistis. Kalau nanti misalnya ada yang nanya 7.000 ini dibangun di mana saja, kami tahu. Ini kan teknis,” jelas Amran, di Jakarta, Sabtu (14/2).
Demikian halnya, sambung Amran, dengan teknis pembangunannya di lapangan dan siapa saja yang harus melaksanakan. Menurut Amran, itu semua harus dijelaskan secara lebih rinci, supaya target benar-benar tercapai. Ditambah lagi, tahun 2015 sudah memasuki bulan ke dua.
Dia menjelaskan, saat ini REI DKI tengah menuntaskan empat menara rumah susun dengan total sekitar 300 unit di Pulo Gebang, Jakarta Timur. Artinya, satu menara mencakup sekitar 70 unit. Jika pemerintah menargetkan pengembang untuk membangun 7.000 unit, tutur Amran, berarti paling tidak butuh 100 menara.
“Sekarang saja sudah Februari (2015), berarti tersisa 10 bulan lagi. Artinya, dalam satu bulan ke depan harus bangun 10 menara,” tutur dia.
Tapi, dia yakin pemerintah tidak begitu saja mengeluarkan angka 7.000 unit ini. Pemerintah juga dianggap sudah mempertimbangkan lokasi pembangunan 7.000 unit tersebut.