Australia Ingin Kirim Lebih Banyak Warganya Kuliah di Indonesia

foto : istimewa

Jakartakita.com – Hubungan yang kembali memburuk antara Indonesia dan Australia akibat keputusan Pemerintah Indonesia memberlakukan hukuman mati ke warga negara Australia yang menjadi terpidana kasus narkoba, nyatanya tidak berdampak luas ke hubungan di sektor lain.

Bahkan, Pemerintah Australia ingin terus menguatkan kerja sama dengan Indonesia, termasuk di bidang pendidikan, dengan mengirimkan lebih banyak warga negaranya berkuliah di Indonesia.

Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Paul Grigson mengatakan, saat ini terdapat sekitar 100 orang Australia yang sedang kuliah di Indonesia. “Dan kami ingin melihat lebih banyak lagi lewat program New Colombo Plan (NCP) dan program lainnya,” kata Grigson, seperti dilaporkan Antara, Senin (16/2).

Lebih lanjut ia menjelaskan, kerja sama di bidang pendidikan adalah salah satu strategi kunci dalam memperkuat hubungan Australia-Indonesia.

“Terdapat kesempatan yang lebih besar untuk bidang-bidang studi disain dan IT, karena bidang penelitian ini sedang booming,” kata diplomat senior yang pernah menjadi Dubes Australia untuk Myanmar (2003-2004) dan Thailand (2008-2010) itu.

Sebagai informasi, program NCP mulai diluncurkan pada tahun 2014, dengan sokongan dana dari Pemerintah Australia sebesar 100 juta dolar atau setara dengan Rp1 triliun, untuk periode 5 tahun ke depan.

NCP berorientasi memperdalam hubungan antara warga negara Australia dengan kawasan Indo-Pasifik lewat jejaring universitas dan bisnis. NCP terbuka untuk mahasiswa Australia berusia 18-25 tahun.

beasiswadiplomatdubes Paul Grigsonduta besar australiahubungan Australia-Indonesiahubungan internasionalmahasiswa australiaNew Colombo Plan
Comments (0)
Add Comment