Jakartakita.com – Nampaknya, industri properti masih tetap kinclong di tahun ini, khususnya disegmen residensial. Bank Indonesia menyebut, harga properti residensial naik pada kuartal pertama tahun ini.
“Indeks harga properti residensial secara kuartalan masih naik 0,89 persen. Namun, kenaikannya melambat daripada kuartal keempat tahun lalu yang tercatat 1,54 persen,” ungkap Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan, kenaikan harga yang sedikit melambat tersebut, diperkirakan terjadi pada semua tipe rumah. Kecuali rumah tipe kecil yang naik lebih tinggi, yakni 1,29 persen. Berdasar wilayah, kenaikan harga rumah yang melambat diperkirakan terjadi di Balikpapan dan Jabodebek-Banten.
Adapun, lanjut dia, faktor utama penyebab kenaikan harga properti residensial adalah lonjakan harga bahan bangunan, melejitnya harga BBM, dan upah pekerja.
“Secara kuartalan, peningkatan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe besar,” tandasnya.