Angka ini merupakan deflasi kedua tertinggi yang pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir, untuk bulan yang sama.
“Deflasi di Februari sebesar 0,36 persen ini adalah kedua tertinggi selama 50 tahun terakhir,” kata Sasmito.
Deflasi Februari, jelas dia, dipengaruhi oleh turunnya harga bahan makanan seperti cabai dan daging ayam serta rendahnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Dengan terjadinya deflasi Februari, lanjutnya, maka sepanjang tahun kalender Januari-Februari 2015 masih tercatat deflasi 0,61 persen, karena pada Januari juga sempat mengalami deflasi sebesar 0,24 persen.
“Ini termasuk jarang terjadi, karena biasanya tren awal tahun pada Januari dan Februari mengalami inflasi,” kata Sasmito.