Rencananya, pemindaian dengan mata juga bakal diterapkan untuk verifikasi pembayaran mobile dan aplikasi lainnya di Grand S3. ZTE mengklaim cara memindai dengan kedua mata digunakan karena lebih aman dibanding sidik jari. Pasalnya, pembuluh darah di mata lebih beragam ketimbang corak sidik jari manusia. Apalagi, pemindaian dilakukan terhadap kedua mata.
Pengguna bisa membuka kunci layar perangkat ini dengan melirikkan mata ke sudut tertentu (kiri atas). Melalui kamera depan, perangkat itu kemudian akan membaca pola pembuluh darah pada mata.
Spesifikasi lain dari ponsel ini adalah bentangan layar 5,5 inci dengan resolusi 1080×1920. Berjalan dengan sistem operasi Android 4,4, ponsel ini dipersenjatai chip Snapdragon 810 dan ditopang RAM 3 GB. Kapasitas penyimpanan internalnya 16 GB dan dapat ditambahi memori eksternal microSD hingga 64 GB.
Ponsel ini juga memiliki dua kamera depan dan belakang. Kamera utama atau belakang beresolusi 16 megapiksel dengan kamera depan 8 megapixel. Ponsel ini juga telah mendukung konektivitas LTE.
Sebelumnya, Grand S3 telah diluncurkan khusus di Tiongkok pada pertengahan Februari lalu. ZTE Grand S3 dibanderol dengan harga US$ 478 atau sekitar Rp 6 juta.