Terbukti sudah banyak brand sepatu kulit lokal yang sukses mengembangkan bisnisnya di kota kembang dan ribuan industri kecil menengah di Bandung yang telah sukses memasarkan produknya hanya lewat jejaring social media.
Seiring berkembangnya kemajuan teknologi saat ini, produsen-produsen sepatu kulit terbilang sangat berani memproduksi sepatu dengan menggunakan teknik tradisional, disebut dengan istilah ‘handmade’.
Hampir setiap detail, pola, disain, tapak dan sol sepatu dibuat dengan cara manual. Ini merupakan faktor yang memberikan perbedaan dan nilai lebih dibandingkan dengan sepatu buatan pabrikan. Sepatu buatan tangan terbukti lebih kuat dan awet. Tentunya harganya pun jadi lebih mahal juga.
Kelemahan dari produsen sepatu kulit di Bandung adalah susahnya membangun brand, siapa yang kuat dana maka dialah yang cepat ekspansi pasarnya. “Memang kalau mau sukses itu jangan hanya jadi tukang bikin sepatu tapi harus bisa juga menjadi pengusaha sepatu,” jelas Indra, salah satu produsen sepatu kulit asal Dayeuh Kolot, Bandung, yang memiliki omzet Rp 40 – 50 juta sebulan.