Jakartakita.com – Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi menyarankan agar Ahok Center, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berafiliasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), segera diaudit.
Menurutnya, saat ini banyak sumbangan corporate social responsibility (CSR) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang masuk melalui Ahok Center, yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah.
“CSR nilainya bisa sampai miliaran, tapi dikelola oleh LSM. Ini yang perlu diaudit,” kata Sanusi, dalam sebuah diskusi, di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
Sanusi menilai, perlunya audit terhadap Ahok Center disebabkan LSM tersebut sudah menjadi bagian dari Ahok (sapaan Basuki Tjahaja Purnama), yang juga adalah seorang pejabat publik.
“Pasalnya, sumbangan yang masuk ke Ahok Center sangat erat kaitannya dengan jabatan yang saat ini tengah diemban oleh Ahok. Kalau Pak Ahok bukan Gubernur, apa dia masih bisa dapat CSR? Enggak dong. Logikanya, kalau Sanusi Center dibuat ada yang nyumbang enggak? Enggak ada. Tapi kalau saya jadi Gubernur, pasti ada. Karena jabatan yang melekat pada dirinya,” tutur Sanusi.
Selain menyarankan audit terhadap Ahok Center, Sanusi juga menyarankan agar ke depannya proses sumbangan dari pihak swasta diberikan langsung ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, dan dimasukan ke dalam pendapatan asli daerah (PAD). Dengan demikian, lanjut dia, akan mempermudah proses pengawasan.
“Harusnya itu dimasukan dalam PAD, bukan dikelola oleh LSM,” tandasnya.