Dampak dari kemerosotan ekonomi, gaji sejumlah pejabat Negara pun dipangkas 10 persen, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Pemotongan gaji tersebut dilakukan efektif mulai 1 Maret hingga 31 Desember 2015.
”Saya bekerja seperti budak melakukan apa saja demi bangsa, saya senang melakukannya,” kata Putin, seperti dikutip FoxNews, Sabtu (7/3).
Pernyataan pemotongan gaji Putin tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekretaris Presiden, Dmitry Peskov, dalam pertemuan dengan Anggota Tetap Dewan Keamanan Rusia, Jumat kemarin. Langkah-langkah pemerintah Rusia tersebut dilakukan sebagai upaya darurat Moskow untuk mengatasi pendapatan negara yang anjlok akibat penurunan harga minyak dunia, ditambah sanksi ekonomi yang dikenakan ke Rusia setelah serangan negara tersebut ke Ukraina.
Dengan harga minyak dunia sekarang yang bergerak di level US$ 50 per barel, maka harga tersebut hanyalah setengah dari harga yang ditetapkan dalam anggaran pemerintah Rusia pada awal musim panas lalu. Jika Putin dan beberapa pejabat pemerintahan lainnya tidak memotong gajinya, maka di Rusia berpotensi terjadi PHK besar-besaran.
”Terus terang saya tidak tahu gaji saya sendiri, mereka hanya memberikan kepada saya dan saya menyimpannya di rekening saya,” pungkas Putin.