Jakartakita.com – Kondisi ekonomi Rusia belakangan ini kian memburuk. Nilai tukar mata uang Rubel telah jatuh drastis dengan penurunan hingga 40 persen terhadap dolar AS dalam enam bulan terakhir.
Anjloknya harga minyak juga turut membuat perekonomian Rusia ikut rontok.
Kondisi tersebut membuat beberapa perusahaan memutuskan untuk menutup sejumlah tokonya.
Salah satu perusahaan yang melakukan hal itu adalah Adidas, perusahaan pakaian dan perlengkapan olahraga yang berbasis di Jerman.
Adidas tercatat mempunyai sekitar 1.000 toko yang tersebar di seluruh Rusia. Namun, Adidas bukan satu-satunya perusahaan pertama dari Barat, yang menutup operasinya di Rusia. Toko pakaian olahraga lain seperti Esprit dan River Island juga mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan Rusia.
“Kami telah dipengaruhi krisis perekonomian, serta memburuknya sentimen konsumen,” kata CEO Adidas, Herbert Hainer seperti dilansir CNN Money, Sabtu (7/3).