Jakartakita.com – Hari pernikahan seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan bagi kedua calon pengantin. Namun, hal ini tidak terjadi bagi seorang calon pengantin pria di Kota Kanpur, Negara Bagian Uttar Pradesh, India. Pasalnya, perempuan yang rencananya akan dinikahi pada hari itu, justru menolaknya mentah-mentah, karena sang pria tidak bisa menjawab soal matematika sederhana dari pengantin perempuan.
Pengantin perempuan sengaja mengetes kemampuan berhitung calon pengantin pria, “Berapa jumlah 15 ditambah 6?”
Sang pengantin pria menjawab, “17”. Kontan saja pengantin perempuan urung untuk dinikahi. Keluarga mempelai pria berupaya agar perkawinan tetap dilaksanakan tetapi pengantin perempuan menolak dan mengaku sudah dibohongi terkait pendidikan calon suami.
Karena pembatalan pernikahan itu, polisi di wilayah tersebut ikut repot mengurusi pengembalian sejumlah hadiah berupa emas dan permata yang sempat diberikan kepada kedua calon pengantin.
Ah, ada-ada saja. Namun, kejadian batal nikah karena sebab yang sepele bukan pertama kali terjadi di India yang mengenal sistem pernikahan atas dasar perjodohan antar keluarga.
Bulan lalu, seorang pengantin perempuan juga menolak menikah dengan sang calon pengantin pria karena tepat pada hari pernikahan, sang pengantin pria mendadak kumat penyakit epilepsinya sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Padahal sebelumnya keluarga pengantin perempuan sama sekali tidak tahu perihal penyakit calon menantunya.
Tak hanya urung menikah dengan sang calon pengantin pria yang epilepsi. Sang pengantin perempuan malah memaksa salah seorang tamu yang hadir untuk menikahi saat itu juga. Tentu saja ini membuat geger pesta pernikahan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sang calon pengantin pria yang epilepsi pun harus ‘gigit jari’ karena gagal menikah dan harus melihat pengantinnya bersanding dengan orang lain. (Huffington Post/AP)