Riset yang dirilis awal Maret 2015 itu juga dilakukan di empat negara lainnya selain Indonesia, yaitu Hanoi (Vietnam), Siem Reap (Kamboja), Distrik Sunsari (Nepal), Distrik Umerkot (Pakistan). Sedangkan, di Indonesia riset dilakukan di Jakarta dan Kabupaten Serang.
Survei dilakukan sejak Oktober 2013 hingga Maret 2014 dengan melibatkan 9.000 siswa usia 12-17 tahun, guru, kepala sekolah, orang tua dan perwakilan LSM.
Selain itu, tercatat setidaknya 70 persen anak di Indonesia pernah menyaksikan kekerasan di mana saja. Kekerasan tersebut dalam bentuk bullying, penganiayaan verbal, penganiayaan psikologis, maupun penganiayaan di internet.