Xiaomi sendiri baru berusia lima tahun dan masuk pasar Indonesia pada Juli 2014 kemarin. Namun produknya mendapat sambutan yang besar dengan penjualan lebih dari satu juta unit hanya dalam waktu lima bulan saja.
Reuters Kamis (12/3/2015) melaporkan, Wakil Presiden Xiaomi, Hugo Barra, mengatakan bahwa Xiaomi sangat ingin berinvestasi di pasar ini, dan ingin memiliki pusat penelitian dan pengembangan yang besar dan dilakukan di India untuk kemudian didistribusikan keseluruh dunia.
Sayangnya, Barra tidak mengatakan berapa besaran nilai investasi yang akan digelontorkan perusahaan di India. Ia hanya mengatakan, saat ini Xiaomi sedang melakukan penilaian terhadap lokasi yang akan dijadikan bisnis produksi. Adapun untuk prosesnya, diperkirakan akan memakan waktu selama 1 tahun.
Sebagai informasi, Xiaomi merilis produk perdananya pada Agustus 2011, dan saat ini sudah menjadi perusahaan rintisan (startup) terbesar di dunia mengalahkan Uber dan Airbnb.