Jakartakita.com – Perekonomian global yang melambat dewasa ini, juga berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ikut melambat. Imbasnya, konsumsi BBM di Tanah Air pun menurun belakangan ini.
Wakil Presiden Pemasaran Bahan Bakar Pertamina, M Iskandar, di Jakarta, Rabu (25/3/2015) mengatakan, penurunan terbanyak adalah pada bensin premium dan solar, yang turun sekitar 7.000 kiloliter per hari, secara umum di hampir semua SPBU.
Pada 2014, konsumsi premium mencapai 29,63 juta kiloliter atau 81.000 kiloliter per hari dan kini (2015), hanya sebesar 74.000 kiloliter per hari.
Sementara itu, konsumsi solar juga turun dari 16,24 juta kiloliter atau 44 ribu kiloliter per hari menjadi 37 ribu kiloliter per hari.
Lebih lanjut, Iskandar mengatakan, penurunan konsumsi premium juga dikarenakan sebagian konsumen beralih ke pertamax. “Sejak harga premium dan pertamax tidak berbeda jauh, konsumsi pertamax meningkat,” katanya.
Menurut dia, penjualan pertamax mengalami kenaikan dari sebelumnya sekitar 2.000 kiloliter menjadi 7.000 kiloliter per hari.
Adapun untuk saat ini, premium dijual dengan harga Rp6.900 per liter dan pertamax Rp8.600 per liter.
Namun demikian, dalam dua tahun terakhir, diakuinya pertumbuhan konsumsi BBM di Indonesia memang sudah melambat.
“Premium yang sebelumnya tumbuh sampai sembilan persen, turun menjadi tiga persen,” katanya.
Sementara itu, konsumsi BBM disejumlah negara juga turun meski harga minyak sedang rendah sekarang ini.