Jakartakita.com – Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU bersama Walikota Jakarta Timur melakukan meluncurkan 27 titik Pos Peduli Tuberculosis (TB), untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara sebagai pembuka rangkaian kampanye Hari Tubercolosis Dunia 2015.
PKPU sebenarnya sudah pernah menggelar kegiatan seperti ini, pada 2010 lalu PKPU mengawali kegiatan tersebut dengan menggelar Kampanye Tubercolosis bertajuk Ketuk 2010 Pintu. Tahun ini PKPU kembali melakukan kegiatan serupa dengan menggelar kegiatan Ketuk Pintu 2015 dan donasi 2015 Kg Telur untuk dikonsumsi Pasien Tubercolosis melalui pendirian Pos Peduli Tubercolosis.
Pos Peduli Tubercolosis menjadi pusat edukasi masyarakat tentang Tuberculosis dan penggalangan dana bagi masyarakat di wilayah-wilayah binaan PKPU. Berdirinya, pos Peduli Tubercolosisselama 1 bulan, mulai 25 Maret hingga 24 April nanti, PKPU berharap sebanyak 2015 keluarga akan mendapatkan penyuluhan mengenai Tubercolosis.
Tercatat, lokasi Pos Peduli Tubercolosis Jakarta Timur akan berdiri di Kecamatan Kramat Jati, Balekambang, Tengah, Cililitan, Batu Ampar, Pinang Ranti, Makassar, Halim, Cipinang Melayu, Kebon Pala, Pisangan Timur, Pulo Gadung, Pondok Bambu, Duren Sawit, dan Klender. Sedangkan Pos Peduli Tubercolosis Jakarta Utara mulai di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Pagangsaan 2, Tanjung Priok, Warakas, Sunter Agung, Pademangan Timur, Pademangan Barat 1, Pademangan Barat 2, Ancol, Semper Barat 1, Semper Barat 2 sampai Rorotan.
Selama memberantas Tubercolosis sejak 2010, PKPU telah melatih 121 kader Tubercolosis di Jakarta timur, menjaring 2419 pasien suspek dan 578 (Case Notofication Rate) CNR, melatih 500 Pengawas Menelan Obat (PMO), melakukan sosialisasi pada ribuan orang, dan menginisiasi pembentukan Kawasan Sadar Tubercolosis.
Sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional, PKPU ingin terus berpartisipasi membantu pemerintah dalam menanggulangi Tubercolosis di Indonesia. Banyaknya faktor yang menjadi pencetus penyakit Tubercolosis seperti kemiskinan, HIV, Diabetes, TB di lapas, Multi Drug Resistance (Tubercolosis kebal obat), menyebabkan masalah ini tidak dapat diatasi sendiri oleh pemerintah.