Teriakan nama “Lee Kuan Yew” membahana dari masyarakat Singapura sebagai tanda penghormatan saat kereta jenazah sampai di Parliament House yang terletak di pusat distrik bisnis ‘Negeri Singa’. Jenazah Lee akan disemayamkan di Parliament House sampai pemakaman dilangsungkan pada Minggu (29/3/2015) mendatang.
Peti mati Lee yang terbungkus bendera Singapura dibawa ke Parliament House dari Istana Negara, yang juga menjadi lokasi Kantor Perdana Menteri Singapura. Pemain bagpipe memainkan lagu “Auld Lang Syne” selama prosesi berlangsung.
Lee Kuan Yew, meninggal di usia 91 tahun pada Senin lalu, akan selalu diingat rakyatnya sebagai pemimpin yang berhasil mengubah Singapura dari sebuah pulau miskin menjadi salah satu negara dengan perekonomian termaju di dunia.
“Banyak orang yang menganggapnya terlalu keras. Namun, untuk memajukan negara, Anda memang harus sedikit keras,” kata Mariam Mohammed, perempuan berusia 52 tahun yang bersama keluarganya turut berada di pinggir jalan dekat Parliament House saat prosesi berlangsung, seperti dikutip Reuters.
Prosesi pemindahan jenazah Lee dari Istana ke Parliament House yang berlangsung selama satu jam diselenggarakan dengan perencanaan khas Singapura. Informasi tentang penutupan jalan disebarluaskan melalui media sosial dan situs Otoritas Transportasi Darat. Tentara-tentara Singapura yang mengenakan kaus putih dan gelang hitam membantu mengatur publik, sambil membagikan air mineral.
Masyarakat yang tidak menyaksikan secara langsung prosesi, menonton siaran langsung melalui televisi di rumah atau layar raksasa di pusat distrik bisnis.