4 Kecelakaan Pesawat Yang Diduga Akibat Kesengajaan Pilot

foto:istimewa

Jakartakita.com – Pembicaraan masyarakat dunia terkait insiden kecelakaan pesawat Germanwings kini tertuju ke sosok kopilot muda Jerman, Andreaz Lubitz. Dari kesimpulan para penyidik, Andreaz Lubitz  diduga dengan sengaja menabrakkan pesawat jenis Airbus A320 tersebut ke pegunungan Alpen.

Penyidikan pun berlanjut ke latarbelakang psikologis kopilot tersebut. Namun, dokumen internal Lufthansa, perusahaan induk Germanwings, memberitahukan bahwa Lubitz pernah menghabiskan waktunya satu setengah tahun untuk menjalani perawatan psikis pada psikolog.

Dalam sejarah penerbangan ternyata insiden kecelakaan pesawat yang disengaja oleh kru penerbangan tidak pertama kali ini saja terjadi, menurut sumber dari Vox, tercatat ada 4 peristiwa yang diduga sebagai tindakan kesengajaan:

29 November 2013: Mozambique Airlines, TM470 jatuh di Namimbia pada November 2013, pesawat yang berangkat dari Maputo menuju Luanda itu ditemukan telah menjadi puing di sebelah timur laut Namibia dan menewaskan 33 kru dan penumpang.

Peristiwa ini mirip dengan kasus Germanwings tapi bedanya Pilot pesawat sendiri yang menabrakkan pesawat dan mengunci kopilot dari dalam.

Dari hasil rekaman percakapan di kokpit, terdengar suara pilot yang panik dan mengedor-ngedor pintu dari luar, sementara pilot tetap tenang sambil mengarahkan pesawat ke tanah.

31 Oktober 1999: Boeing 767, Egypt Air jatuh di Samudera Atlantik dekat Massachussetts menewaskan 217 penumpang. Lembaga Nasional Keselamatan Transportasi Udara Amerika (NTSB) menyimpulkan kejadian itu sebagai peristiwa bunuh diri dari kopilot.

Dari hasil analisis kotak hitam, pola yang sama juga terjadi. Ketika pilot di kamar mandi, kokpit terkunci dari dalam. Kopilot Gamil El Batouty sempat berteriak “Aku berserah diri kepada tuhan” sesaat setelah ia mengubah kendali pesawat ke mode manual. Dan dalam waktu bersamaan, pesawat menukik 4.500 meter hanya dalam 36 detik.

Hasil analisis NTSB itu dikritik oleh pemerintah Mesir. Lembaga keselamatan Transportasi Mesir (ECAA) berkukuh kecelakaan itu akibat matinya salah satu mesin Boeing 767, meskipun pers Amerika melaporkan bahwa kopilot tersebut mengalami masalah finansial dan terlilit hutang.

19 Desember 1997: Setengah jam setelah keberangkatan dari Jakarta menuju Singapura, Boeing 737, Silk Air menabrak sungai Musi di dekat kota Palembang dan menewaskan 104 penumpangnya.

Meskipun rekaman percakapan tidak berhasil dianalisis karena telah dimatikan sebelum oleh Pilot Tsu Way Ming, namun para pengamat mengindikasikan manuver pesawat ketika jatuh disebabkan oleh kesengajaan dari sang pilot.
Kepolisian Singapura juga menemukan fakta bahwa 6 bulan sebelum nya Tsu Way Ming terlilit masalah finansial karena salah dalam membeli saham.

21 Agustus 1994: Pesawat Royal Air Maroc ATR-42 membawa 44 penumpang ini terbang normal setelah lepas landas dari Kota Agadir.

Namun, beberapa saat di udara, pilot mematikan mode autopilot. Data menara pengawas melihat pesawat sengaja dijalankan serampangan, kemudian menabrak Pegunungan Atlas.

Rekaman kokpit menunjukkan pilot berkata “mati, mati..” sebelum pesawat hancur berkeping-keping.

Seluruh penumpang tewas akibat kecelakaan tersebut. Asosiasi Pilot Maroko berkukuh bahwa rekan mereka tidak bunuh diri. Namun semua data teknis menunjukkan pesawat diarahkan dengan sengaja ke pegunungan, apalagi wilayah Atlas tidak masuk dalam rute yang dituju oleh Royal Air Maroc itu.

aksi bunuh dirigermanwingskecelakan pesawat
Comments (0)
Add Comment