Jakartakita.com – Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya bakal terkena dampak dari rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat. Sebab proyek pelabuhan tersebut akan menghentikan pasokan gas dari Blok Offshore North West Java (ONWJ) yang menjadi bahan bakar pembangkit listrik di DKI Jakarta.
Menurut Plt Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gusti Nyoman Wiraatmadja di Jakarta, Sabtu (28/3/2015), setidaknya pasokan gas dan listrik akan terhenti di sepertiga wilayah Jakarta untuk sementara waktu.
Menurutnya, selain mengganggu pasokan listrik di beberapa wilayah termasuk Jakarta, pembangunan pelabuhan Cilamaya juga mengancam produksi Pupuk Kujang yang per tahunnya mencapai 600 ribu ton. Hal tersebut terjadi, karena terpaksa harus memotong dan merelokasi atau modifikasi pipa-pipa gas, sehingga harus menghentikan produksi. Pengerjaan itu membutuhkan waktu minimal dua bulan.
Selain itu ada 250 lebih platform (anjungan minyak lepas pantai) rawan tertabrak kapal yang risikonya sangat berbahaya dan fatal, jika pelabuhan Cilamaya ini beroperasi.
Para pengamat migas, ekonom, anggota DPR, bahkan presiden terpilih, Joko Widodo, keberatan jika pembangunan pelabuhan di lokasi tersebut dilanjutkan karena dampak besar yang ditimbulkannya. Namun rencananya lokasi pelabuhan akan digeser hingga 2,9 Km ke arah barat atau ke arah kawasan Bekasi dan Jakarta.