Wajid mengakui proses evakuasi berlangsung dalam suasana mencekam, mengingat kondisi di Yaman saat ini. “Suasana sangat mencekam, tetapi kami terus menenangkan para WNI dan meminta semuanya untuk terus berdoa sepanjang 5 jam perjalanan dari Al Hudaidah,” ujar Wajid, seperti dilansir situs Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kamis (2/4/2015).
Rombongan meninggalkan kota Sana’a menuju kota Al Hudaidah pada tanggal 30 Maret karena situasi keamanan yang semakin mengkhawatirkan di Sana’a. Di Al Hudaidah, rombongan bermalam selama dua malam untuk mempersiapkan skenario evakuasi lebih lanjut. Sebelumnya, rombongan sempat direncanakan untuk dievakuasi melalui jalur udara menggunakan pesawat charter, namun karena kondisi keamanan udara yang mengkhawatirkan akhirnya diputuskan evakuasi melalui jalur darat dengan pengawalan khusus dari Yaman Special Force.
Selain WNI, di dalam rombongan juga terdapat dua orang warga negara Thailand. Kedua warga negara Thailand tersebut ikut serta dalam rombongan evakuasi WNI atas permintaan Kedutaan Thailand di Sana’a.
Di perbatasan Arab Saudi, rombongan disambut Wakil Dubes RI untuk Arab Saudi, Sunarko, dan Konjen RI Jeddah, Dharmakirti, bersama tim yang langsung membantu proses imigrasi dan penampungan di kota Jizan.
“Kita sudah lakukan pendekatan jauh-jauh hari kepada imigrasi Saudi agar para WNI yang dievakuasi dari Yaman dapat diberikan dispensasi visa transit 15 hari,” kata Dharmakirti.
Setelah tiba di wilayah Saudi, seluruh rombongan akan diproses pemulangannya ke Indonesia. “Saat ini kita akan melakukan pendataan ulang untuk menyiapkan tiket pemulangan ke Indonesia,” ujar Sunarko, yang bersama tim evakuasi Yaman sudah berada di Jizan sejak beberapa hari sebelumnya untuk melakukan koordinasi dengan otoritas Saudi.