Rapat kordinasi pun telah digelar oleh Pemprov DKI Jakarta dengan melibatkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), TNI, Polri dan lembaga terkait di Balaikota DKI, Kamis (2/4) lalu.
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sylviana Murni mengungkapkan, pihaknya telah memastikan sarana dan prasana penunjang guna suksesnya pelaksanaan konferensi telah siap 100 persen.
“Semuanya sudah oke, Kita pastikan sebelum KTT Asia Afrika digelar, semuanya sudah bagus,” katanya.
Dikatakan Sylvi, dalam rapat kordinasi itu dibahas berbagai hal di antaranya persiapan sarana transportasi serta hotel yang akan dipergunakan para kepala negara maupun delegasi peserta KTT Asia Afrika.
“Jalan sepanjang MH Thamrin hingga Sudirman telah diperbaiki. Kami terus kebut perbaikan jalan. Mudah – mudahan perjalanan para kepala negara maupun delegasi selama menghadiri konferensi di Jakarta dapat berjalan lancar tanpa hambatan,” ucapnya.
Ditambahkan, ratusan perwakilan peserta KTT Asia Afrika akan tinggal di 18 hotel berbintang di ibu kota.
“Dari sisi pengamanan, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya telah menyiapkan sebanyak sebanyak 66 petugas dari masing – masing kesatuan untuk menjaga areal hotel. Personel Satpol PP dan Dishub DKI juga akan diturunkan untuk membantu pengamanan dan kelancaran di dalam perjalanan para peserta konferensi,” tutur mantan Walikota Jakarta Pusat ini.
Kemenlu, lanjut Sylvi, juga meminta peran serta pelajar di ibu kota untuk menyambut kedatangan peserta KTT Asia Afrika.
Rencananya, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI siap mengerahkan sebanyak 2.000 pelajar SD hingga SLTA guna menyambut kedatangan delegasi dan kepala negara yang hadir dalam konferensi.
DKI Jakarta dan Bandung, Jawa Barat ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT Asia Afrika ke 60. Pelaksanaan KTT Asia Afrika di ibu kota akan digelar selama lima hari sejak 19 hingga 23 Maret. Dan di Bandung pada tanggal 24 Maret.
Kabar terakhir menyebutkan, dari 109 negara yang diundang dalam KTT Asia-Afrika 2015, sebanyak 85 di antaranya sudah menyatakan hadir. Dari jumlah itu, 25 kepala negara akan ikut serta.